Halaman

Jumat, 03 April 2009

NYAMUK : Si Ahli Bor Kulit



Nyamuk, kita mengenalnya sebagai serangga kecil yang sering mengganggu aktivitas dan tidur kita. Tak hanya itu, nyamuk juga bisa menularkan berbagai macam penyakit. Kegemaran nyamuk menghisap darah manusia menjadikannya sebagai serangga yang berpotensi menularkan kuman antar manusia. Demam berdarah, chikungunya, yellow fever, hingga penyakit kaki gajah.

Selama ini pula kita menganggap bahwa untuk mendapatkan darah, nyamuk menusukkan mulutnya yang berbentuk jarum ke kulit manusia. Namun tahukah Anda, sebenarnya nyamuk bukan menusuk, tapi lebih tepatnya adalah "mengebor".

Teknik mengebor seekor nyamuk sangat luar biasa.

Awalnya, nyamuk akan mendeteksi sebuah titik pada kulit manusia dengan bibir pada belalainya. Lalu dengan menggunakan rahang atas yang tajam dan rahang bawah yang memiliki gigi membengkok ke belakang, mulailah nyamuk membuka lapisan kulit. Rahang bawah digerakan maju-mundur seperti gergaji. Seiring dengan itu, sengat yang menyerupai belalai pun mulai disisipkan. Proses ini terus berjalan hingga sengat mencapai pembuluh darah.

Segera setelah sengat mencapai pembuluh darah, proses penghisapan pun dimulai. Namun, darah manusia akan segera membeku begitu pembuluh darah terluka untuk menghentikan kebocoran. Untuk mengatasinya, nyamuk mengeluarkan cairan khusus yang mencegah pembekuan darah. Sehingga nyamuk dengan leluasa menghisap darah sepuasnya.

Sebuah proses yang rumit, namun begitu mudah dilakukan oleh serangga sekecil nyamuk. Tentu kita bertanya, dari mana nyamuk memiliki kemampuan mengebor kulit manusia dan menemukan sebuah pembuluh darah? Bagaimana pula nyamuk tahu bahwa darah manusia akan membeku, sehingga ia perlu menyiapkan cairan anti beku?

Namun semua itu tampak mudah bagi seekor nyamuk yang hanya beberapa milimeter panjangnya, tanpa akal ataupun kecerdasan. Karena Allah, Rabb langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada di dalamnya, telah menciptakan nyamuk dan manusia, serta memberikan berbagai kemampuan luar biasa dan menakjubkan tersebut kepada nyamuk.

Sumber : ar-risalah ed. 86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan santai tapi sopan dan wajar sesuai dengan topik. Terima kasih.